Rabu, 03 Juni 2009
Ikhlas
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (Q.S Lukman [31]: 13)
Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). (Q.S An-Nahl [16]: 65)
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." (Q.S. Al-An’am [6]: 162-163)
Ketaatan akan bernilai, bermakna dan bermanfaat jika kita ikhlas. Keikhlasan itu hanya kita dan AllahSwt yang mengetahuinya, orang tidak mengetahuinya.
Urgensi Ikhlas dalam dakwah
Ikhlas dalam manhaj dakwah kita dimasukkan dalam bab Arkanul Bai’ah setelah pemahaman. Pemahaman ini lah yang membuat syetan tidak kuasa bertemumuka dengan Umar Ibn Khattab. Pemahaman dan keikhlasan itu membentengi dirinya dari godaan syetan. Para ulama juga meletakkan ikhlas pada awal-awal pendahuluan dari kitabnya. Contohnya pada hadist Arbain Imam Nawawi dan kitab Shahih Bukhari.
Dalam fiqh dakwah ikhlas adalah tahapan pertama untuk mencapai semboyan Allah Ghoyatuna. Kezuhudan juga merupakan cerminan dari keikhlasan. Yang dimaksud zuhud di sini adalah hal-hal yang bersifat duniawi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas amalnya.
Tidak ada jaminan seorang dai rusak niatnya dalam tataran dakwah. Contoh-contoh aktivitas yang akan merusak niat seorang dai antara lain :
1. Ingin tampil jadi tokoh atau dikenal di tengah masyarakat
2. Membangga-banggakan prestasi dakwah kita
3. Merasa tidak senang muslim lain mendapatkan kebaikan
4. Menuntut balas jasa (manfaat) dari amanah dakwah
5. Kritikan negatif mempengaruhi aktivitas amanah dalam dakwah
6. Tidak menerima amanah dalam tataran berjamaah
Ikhlas Itu energi Dakwah
Ikhlas itu memberikan energi dalam melakukan sesuatu. Contohnya: orang yang ikhlas dengan puasanya, beda tampilannya dengan orang yang tidak makan tapi tidak ikhlas (kelaparan). Syaikh Akhmad Yasin sangat cocok di contohkan dengan nilai keikhlasan ini. Seorang yang lumpuh, tua dan bicaranya tidak jelas bisa menyemangatkan para kaum muslimin Palestina dan membuat kekuatan Zionis Israel sangat ketakutan dengan sosok ringkih ini. Namun, energi Keikhlasan membuatnya sangat bersahaja dalam menantang Israel dan kekuatan Dunia.
Dalam dakwah kita harus ikhlas karena jamaah dakwah ini hanyalah sarana untuk mengerjakan amal saleh. Ikhlas akan menjadi fikrah sehingga amal kita menjadi produktif dan kreatif.
(kamar Kostku, Rabu, 10 Jumadil Tsani 1430 H/ 03 Juni 2009 M 20:50 Wib)
0 komentar:
Posting Komentar