Senin, 01 Juni 2009
Kutitipkan Suratku, Agar Engkau Mau Berilmu
Kepada yang kucintai
Sahabat-sahabat di jalan dakwah
Di kampus-kampus yang penuh berkah
Assalamu;alaikum warahmatullahi wabarakatuh…..
Sahabat, pernahkah engkau meluangkan waktumu untuk beberapa jenak memandangi keagungan Allah jalla jalaaluhu di langit. Ah, mungkin engkau terlalu sibuk untuk itu. Aku Namun cobalah sekali waktu, akan ada perasaan berbeda pada hatimu, ada perasaan rendah, takjub, dan seandainya engkau tutup seluruh perasaan itu dengan seuntai tasbih, Subhanallah, tentu saja Allah akan menambahkan iman di atas imanmu.
Di antara keajaiban langit, akan kau temukan benda-benda berkilauan: bintang, bulan, sesekali meteor melintasi mega. Namun tiada yang lebih utama dalam pandangan dan menentramkan bagi perasaan, melebihi bulan ‘pabila purnama. Gemintang memang berkilauan, namun rembulan yang teduh cahayanya, senantiasa jadi pusat perhatian dan perbincangan. Begitulah sahabat, perumpamaan yang telah diberikan oleh Sang Purnama ummat ini, Rasulullah SAW:
“Kelebihan seorang ‘alim (ahli ilmu) terhadap seorang ‘abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang.” (HR Abu Dawud)
Wahai sahabat, tak inginkah kau menjadi rembulan. Teduh menerangi gulitanya peradaban zaman kiwari? Sungguh malam telah terlalu pekat. Kenistaan terjadi di penjuru negeri, bahkan merangsek ke tanah-tanah suci. Kelam itu semakin mengabut dengan tutupan awan mendung di langit peradaban. Lantas, entah setan mana yang sekonyong-konyong datang, menghembuskan kisah-kisah seram dan menakutkan, sehingga dunia kita menjadi semakin gusar. Lalu kau lihat, manusia bergelimpangan di tengah kehidupan politik, ekonomi, dan budaya yang bercampu Lumpur kekotoran. Keresahan semakin menjadi karena mata mereka yang sebenarnya berfungsi baik itu, tak kunjung bertemu dengan elemen pendukungnya: cahaya!
Sahabat, di saat seperti inilah engkau harusnya tampil. Tidak, tidak dalam wajahmu yang dulu. Bukan sebagai bintang kecil yang berkerlap-kerlip indah di langit tinggi. Itu terlalu samara, itu peran masa lalu! Engkau sekarang harus menjadi bulan, agar cahayamu tak hanya indah, tapi juga menentramkan. Untuk itulah engkau perlu banyak-banyak menyerap sinar mentari untuk ‘kau pantulkan kembali ke bumi. Sebab tak mungkin sahabat, engkau menyinari manusia tanpa dirimu dipenuhi cahaya terlebih dahulu. Umar ra berpesan, “ta’allamu qabla an tasuudu”, berilmulah sebelum engkau mengambil tanggung jawab kepemimpinan. Para ahli hikmah mengajarkan: “faqiidu syaiin lam yu’thi”, barangsiapa tak memiliki sesuatu, tiadalah ia mampu berderma kepada yang lain.
Sahabat, engkau sungguh telah memancangkan niatmu untuk menjadi anasir perubahan. Kau sebut dirimu dengan nama yang teramat gagah: Aktivis Dakwah Kampus. Sungguh gelora niat dan semangatmu itu mampu menggoncang hatiku, bahkan mungkin mampu melenyapkan gunung jadi abu. Namun kau butuh berbekal, dan bekalmu saat ini ialah ilmu.
Dengarlah petuah Nabimu:
“Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah azza wa jalla, dan mengajarkannya adalah shadaqah.Sesungguyhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia. Ilmu adalah keindahan bagi ahlinya, di dunia dan di akhirat.” (HR Ar Rabii’)
Sahabat, saatnya kembali ke pangkuan halaqah-halaqah ilmu, taman-taman surga di dunia. Saatnya untuk kembali bermesraan di bawah asuhan ulama rabbani, agar semakin cerah cahaya hati. Sehingga nanti, saatnya kepadamu dituntut bakti, engkau kan berdiri, melangkah pasti. Langkah keberanian, langkah keikhlasan, langkah yang bertabur hikmah dan kebijaksanaan.
Salam cinta dari saudaramu
Andree
1 komentar:
Best 10 Casinos in San Jose, CA - MapyRO
Best 충청남도 출장샵 10 Casinos in San 김해 출장샵 Jose, CA. 1. The Poker Room at Oconalabana 상주 출장마사지 Resort and Casino. 2. San Juan Casino 하남 출장샵 Resort & Spa. 구미 출장안마 3. Bally's Resort in
Posting Komentar